Siswa-Siswi SMPIT Ihsanul Fikri Raih Juara 2 di Lomba LCC Museum yang Diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Magelang

Magelang – Setelah melalui proses panjang dan penuh perjuangan, siswa-siswi kelas 8 SMPIT Ihsanul Fikri Kota Magelang berhasil mengukir prestasi gemilang di ajang Lomba Cerdas Cermat (LCC) Museum yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang. Meski persaingan sangat ketat, mereka mampu meraih juara 2 dalam lomba bergengsi ini.

Keberhasilan ini tidak datang dengan mudah. Tim SMPIT Ihsanul Fikri harus bersaing dengan berbagai sekolah lain yang memiliki reputasi akademik kuat di Kota Magelang. Setelah melalui babak penyisihan yang penuh tantangan, mereka berhasil mengamankan posisi di final, dan akhirnya mendapatkan peringkat kedua di ajang yang sangat kompetitif tersebut. Posisi pertama diraih oleh SMPN 1 Magelang, sedangkan peringkat ketiga ditempati oleh SMPN 8 Magelang.

Persiapan Intensif Menuju Lomba

Sejak diumumkannya ajang Lomba Cerdas Cermat Museum oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, SMPIT Ihsanul Fikri langsung mempersiapkan tim terbaiknya. Sekolah ini, yang dikenal dengan komitmennya dalam mengembangkan pendidikan agama dan umum, melihat ajang ini sebagai peluang emas untuk menguji kemampuan siswa dalam berbagai bidang, terutama pengetahuan tentang sejarah dan budaya Indonesia.

Bersama dengan bimbingan para guru yang berpengalaman, tim SMPIT Ihsanul Fikri mulai menjalani persiapan intensif. Selama berminggu-minggu, mereka terlibat dalam sesi belajar yang tak kenal lelah, mengkaji materi-materi sejarah dan budaya yang akan diujikan di lomba. Salah satu guru pembimbing, Bu Ceria Wijaya, menekankan pentingnya strategi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan cerdas cermat serta kecepatan dalam merespon soal-soal yang diajukan.

"Kami tidak hanya fokus pada pengetahuan semata, tapi juga pada mental dan kerja tim. Para siswa dilatih untuk bisa bekerja sama, mendiskusikan jawaban dengan cepat, dan tetap tenang dalam tekanan," ujar Bu Ceria.

Babak Penyisihan: Sebuah Tantangan yang Luar Biasa

Saat tiba di babak penyisihan, tim SMPIT Ihsanul Fikri menghadapi lawan-lawan yang tangguh. Mereka harus bersaing dengan banyak sekolah di Kota Magelang yang juga telah melakukan persiapan matang. Babak ini tidak hanya menguji pengetahuan tentang sejarah museum dan kebudayaan, tetapi juga mengukur kemampuan siswa dalam berpikir cepat dan tepat.

Pada babak ini, setiap sekolah menghadapi beberapa sesi pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Tim SMPIT Ihsanul Fikri berhasil tampil memukau dengan menjawab sebagian besar pertanyaan dengan benar, meski ada beberapa soal yang sempat membuat tim mereka berpikir keras. Salah satu anggota tim, menceritakan bagaimana ketegangan sempat melanda ketika ada soal sejarah lokal yang memerlukan pengetahuan mendalam tentang situs-situs bersejarah di Magelang.

"Kami sempat kesulitan di beberapa soal, tapi berkat kerja sama tim yang baik, kami berhasil menemukan jawaban yang tepat. Ini benar-benar pengalaman yang mendebarkan," ujar salah satu anggota tim.

Keberhasilan mereka melewati babak penyisihan pun disambut gembira oleh seluruh komunitas SMPIT Ihsanul Fikri. Tim berhasil melaju ke babak final, sebuah pencapaian yang sudah sangat membanggakan bagi sekolah tersebut.

Babak Final yang Ketat

Babak final berlangsung dengan ketegangan yang lebih tinggi. SMPIT Ihsanul Fikri harus berhadapan dengan dua sekolah ternama di Magelang, yaitu SMPN 1 Magelang dan SMPN 8 Magelang. Kedua sekolah ini dikenal memiliki tradisi akademik yang kuat dan sudah sering berprestasi dalam berbagai ajang lomba akademik.

Pertarungan di babak final bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga tentang taktik dan ketahanan mental. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan semakin sulit dan mengharuskan peserta untuk benar-benar memahami materi yang diujikan. Tim SMPIT Ihsanul Fikri, meski menghadapi tekanan besar, mampu menjawab dengan sangat baik dan bersaing ketat dengan SMPN 1 Magelang.

Namun, pada sesi terakhir, tim SMPN 1 Magelang berhasil mengumpulkan poin lebih banyak dan merebut juara pertama. Meski begitu, tim SMPIT Ihsanul Fikri tetap tampil cemerlang dan mengamankan posisi kedua. SMPN 8 Magelang berada di peringkat ketiga.

"Kami bangga dengan pencapaian ini. Meskipun kami tidak meraih juara pertama, bisa sampai di sini adalah hasil dari kerja keras dan semangat juang yang tinggi. Ini adalah pengalaman berharga bagi kami semua," kata Kepala  SMPIT Ihsanul Fikri, Agus Nugroho.

Pujian dari Guru dan Orang Tua

Pencapaian ini tentu saja mendapatkan apresiasi dari para guru dan orang tua siswa. Kepala sekolah SMPIT Ihsanul Fikri, Bapak Agus Nugroho PS, S.Pd, mengungkapkan rasa bangganya terhadap tim yang telah berjuang dengan gigih. Menurutnya, keberhasilan ini tidak hanya menjadi bukti kemampuan akademik siswa, tetapi juga mencerminkan karakter kuat yang telah ditanamkan di sekolah.

"Prestasi ini adalah hasil kerja keras semua pihak, baik siswa, guru, maupun dukungan dari orang tua. Kami sangat bangga dan berterima kasih kepada semua yang telah berkontribusi," ujar Bapak Agus.

Orang tua siswa juga merasa bangga dengan pencapaian anak-anak mereka. Salah satu orang tua, menyatakan bahwa prestasi ini membuktikan bahwa pendidikan di SMPIT Ihsanul Fikri tidak hanya mengutamakan nilai-nilai agama, tetapi juga memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkembang secara akademis dan intelektual.

"Kami sangat bersyukur dan bangga melihat anak-anak kami berprestasi di ajang ini. Ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya kuat dalam nilai-nilai agama, tetapi juga mampu bersaing secara akademik dengan sekolah-sekolah terbaik lainnya," kata Salah Satu orang Tua Siswa.

Harapan ke Depan

Dengan prestasi ini, SMPIT Ihsanul Fikri semakin membuktikan diri sebagai sekolah yang mampu mencetak generasi muda yang berprestasi baik di bidang akademik maupun dalam penanaman nilai-nilai keagamaan. Keberhasilan di Lomba Cerdas Cermat Museum ini menjadi motivasi besar bagi siswa-siswi lainnya untuk terus berprestasi.

Bapak Agus Nugroho berharap agar pencapaian ini dapat menjadi titik awal dari lebih banyak lagi prestasi yang akan diraih oleh sekolah di masa mendatang. Ia juga berencana untuk terus mendorong program-program pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif di sekolah, sehingga siswa-siswi SMPIT Ihsanul Fikri tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dan siap menghadapi tantangan zaman.

"Kami berharap, dengan terus memperbaiki metode pembelajaran dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkompetisi, SMPIT Ihsanul Fikri dapat menjadi sekolah yang semakin dikenal dan dihormati, baik di tingkat lokal maupun nasional," tutup Bapak Agus  dengan optimis.


Dengan pencapaian gemilang di ajang LCC Museum ini, siswa-siswi SMPIT Ihsanul Fikri telah membuktikan bahwa kerja keras, kerjasama, dan semangat pantang menyerah dapat membawa hasil yang membanggakan. Peringkat kedua yang diraih bukan hanya sekadar trofi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa pendidikan di SMPIT Ihsanul Fikri adalah yang terbaik dalam membentuk generasi cerdas, berakhlak, dan siap bersaing di era global.